Selasa, 31 Mei 2016

Dasar-Dasar Isyarat Persepsi Visual

WHAT THE BRAIN SEES: COLOR, FORM, DEPTH & MOVEMENT

 Akal budi mengerti akan pesan pada tampilan visual, oleh karena itu untuk memandang,
 bagaimana pikiran memproses informasi visual yang diterimanya dari mata sangat penting.
 Akal budi memproses gambar menjadi 4 dasar isyarat persepsi visual:
 warna (color),
 bentuk (form),
 kedalaman (depth) dan
 gerakan (movement)

 Keempat atribut tersebut merupakan isyarat visual yang dibutuhkan oleh setiap pembuat pesan visual (visual communicator).

WARNA
 Warna (color) adalah setiap kita lihat merupakan gabaungan dari 3 warna primer: red, green and blue. Warna tersebut merupakan warna additive atau penggabungan warna primer cahaya menghasilkan warna putih.
Warna additive atau warna dari cahaya.
 Sedangkan warna primer pada pigmen cat, cyan, yellow and magenta.
 Warna tersebut merupakan warna subtractive atau penggabungan warna primer pigmen cat menghasilkan warna hitam.
Warna subtractive atau warna dari pigmen cat.
 Perbedaan karakteristik warna additive dan subtractive menjadi perhatian visual communicator saat bekerja dengan gambar dan graphic
 Ada 3 metode untuk menguraikan warna: objective, comparative, dan subjective.
Objective adalah metode menguraikan warna berdasarkan standar ukuran terhadap panjang gelombang elektromagnetik / spketrum cahaya yang memiliki satuan nanometer. Mata manusia dapat melihat pada spectrum 4oo – 700 nanometer. Warna memiliki suhu warna yang memiliki satuan derajat Kelvin.
 Objective
 Warna yang memiliki frekuensi gelombang yang panjang
(highly energetic color) umumnya mudah menarik perhatian mata, misal; violet memiliki frekuensi gelombang yang tinggi sedangkan merah memiliki frekuensi gelombang yang rendah, tetapi merah merupakan warna yang lebih menarik perhatian mata dibandingkan violet.  Warna memiliki 3 karakteristik,
yaitu: Chroma/hue – warna-warna yang berkaitan dengan masing- masing panjang gelombang, value – jumlah konsentrasi warna atau konsentrasi warna yang tinggi nilainya akan tinggi dan sebaliknya, brightness – jumlah cahaya yang dipancarkan dari objek yang berwarna.
 Comparative
 Metode ini menyetarakan warna, seperti mendefinisikan warna merah yang disetarakan dengan warna darah atau warna biru disetarakan dengan warna langit cerah.
 Hal di atas tidak mutlak tergantung konsepsi dari sekelompok orang.
 Subjective
 Metode ini mendeskripsikan warna berkaitan dengan maksud pikiran seseorang atau asosiasi dari warna yang memiliki efek pada reaksi emosional.
 Bertahun-tahun pelukis memahami warna panas (merah dan kuning) akan terlihat lebih dekat dibandingkan warna dingin (biru dan hijau) tetapi terminology warna panas dan dingin tidak ada kaitannya dengan frekuensi gelombang.
 Orang mengasosiasikan warna dengan objek dan kejadian, hal ini bersifat subjektif dan emosional,
 contoh; merah – darah – kecelakaan, hijau – rumput segar – senang/segar. Asosiasi warna tergantung kebudayaan masyarakat.
 Warisan budaya, latihan dan pengalaman seseorang memberikan arti bagi warna.

FORM
 Form atau wujud didefinisikan sebagai garis luar yang membentuk objek dan memiliki 3 komponen: titik (dots), garis (lines), dan bentuk (shapes).
 Titik (dots) adalah bentuk yang paling sederhana, digunakan membuat penekanan dalam bingkai gambar. Hal ini berkaitan dengan komposisi, seperti bagaimana membuat tampilan seimbang atau tidak.
Bidang gambar yang tampil tidak seimbang dan seimbang dengan penekanan pada unsure titik.

GARIS (LINES)
 titik-titik yang di gambar dengan ukuran yang sama dan jarak yang berdempetan. Garis bisa berbentuk lurus, melengkung dan kombinasi keduanya. Garis juga memiliki asosiasi bagi yang melihatnya.

SHAPES
kombinasi dari titik-titik dan garis yang membentuk pola yang mengacu pada bentuk natural di dalam desain grafis.
Ada 3 bentuk (shape) dasar, yaitu: parallegram, circle, dan triangle.
Parallegram adalah figure dengan 4 sisi dan masing-masing sisi yang bersebrangan tampil parallel dan sama panjang. Dua bentuk utama dari parallegram, yaitu: bujursangkar (square) dan persegi panjang (rectangle).
Cicle adalah bentuk yang melingkar, memiliki asosiasi dengan pola tanpa akhir atau symbol abadi.
Triangle adalah bentuk yang dinamis dan aktif, memiliki 3 sisi yang di bentuk dari titik-titik dan garis. Ada dua bentuk segitiga, yaitu: equilateral (ketiga sisinya sama panjang, memiliki asosiasi damai karena bentuknya yang simetris dan memiliki kekuatan pada dasarnya bukan pada puncak, isosceles (segitiga sama kaki / trapezium, memiliki kekuatan pada puncaknya.
KADANG PADA SAAT MELIHAT GAMBAR ATAU FOTO, MATA KITA AKAN MENANGKAP BENTUK GEOMETRI PADA OBJEK.

DEPTH
 Kedalaman (depth) berhubungan dengan volume, ketika tiga bentuk dasar memiliki volume maka ia akan memperlihatkan berat dan massa,
contoh: kotak, silinder, piramida, kerucut, dan bola. Ada delapan factor yang mempengaruhi orang melihat sebuah kedalaman, yaitu: space, size, color, lighting,
textural gradient, interposition, time, and perspective. Faktor-faktor tersebut dapat digunakan sendiri-sendiri atau dikombinasikan.
GAMBAR 2 D YANG BERBASIS VECTOR AKAN
TERLIHAT 3 D DENGAN MENAMBAHKAN GELAP TERANG PADA BIDANGNYA.
GAMBAR MC ESCHER YANG BERMAIN PADA
KEDALAMAN MENGHASILKAN ILUSI PERSPEKTIF YANG UNIK.

MOVEMENT
 Gerakan / movement merupakan atribut yang terakhir yang mempengaruhi respon syaraf penglihatan manusia.
 Ada 4 jenis gerakan, yaitu: real, apparent, graphic, dan implied.
 Real movement adalah gerakan yang dilakukan oleh objek dan langsung kita lihat tanpa melalui media.
 Apparent movement adalah gerakan yang memperlihatkan objek bergerak, contohnya film di bioskop maupun di TV. Hal di atas berkaitan dengan persisitensi penglihatan.
 Graphic movement adalah gerakan mata yang mengamati sebuah layout gambar dan mencari elemen-elemen grafis.
 Implied movement adalah gerakan yang ada pada gambar beku (still image) dengan tujuan menstimulasi mata untuk melihat gerakan pada gambar tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar